tag:blogger.com,1999:blog-6903135.post5821939999620593433..comments2024-03-08T18:22:38.979+08:00Comments on Nisah Haron Online: Berbudi Bahasa, Memahami Adat SetempatNisah Haji Haronhttp://www.blogger.com/profile/02264141608905572443noreply@blogger.comBlogger2125tag:blogger.com,1999:blog-6903135.post-55877499172910493062007-02-22T21:35:00.000+08:002007-02-22T21:35:00.000+08:00saya salah seorang generasi minangkabau,pagar ruyu...saya salah seorang generasi minangkabau,pagar ruyung..generasi nenek dan yang mereka yang lebih tua dari saya...masih ngomong dalam dialek mereka...tetapi mereka menggunakan adat yang dirasakan sesuai dengan peredaran zaman...bukan tak menghormati adat...tapi jangan kerna adat kita ditinggalkan zaman...yang penting dalam diri kita...adat tu tetap akan hidup...tanpa memberi impak negatif pada kehidupan sosial kita...bagaimana?Anonymousnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6903135.post-43974440798375536192007-02-16T10:02:00.000+08:002007-02-16T10:02:00.000+08:00Puan Nisah,Kebetulan, saya baru habis baca Tenggel...Puan Nisah,<BR/><BR/>Kebetulan, saya baru habis baca Tenggelamnya Kapal Van Der Wijk, pagi tadi. Ulang baca setelah berpuluh tahun dulu pernah baca.<BR/><BR/>Novel ini merupakan kritik sosial Buya Hamka terhadap Adat Perpatih. Bagaimana sebuah kisah cinta berakhir dengan begitu tragis, kerana menjunjung adat.<BR/><BR/>Adakalanya, bukan adat yang salah, tetapi pengamal adat yang tidak guna akal dan iman yang sempurna ketika membuat keputusan.Anonymoushttps://www.blogger.com/profile/14599117857231705671noreply@blogger.com